aku pada hari ini masih sama seperti dulu berfatakan yg sama, meiliki sifat yg sama,masih mempunyai raut wajah yg sama, junga panca indra lain yg masih berfungsi seperti dulu , alhamdhulilah kalou dulu aku merupakan mahluk tuhan bernama inzhan, kini aku masih lagi inzhan milik tuhan, kalou dulu aku sering mencoret hidupku karena merintih kesedihan, hari ini aku masih sama, merungkai persoalan dan kelukaan dengan ketulusan, namun hidupku hari ini sudah ada perubahan, sudah menyimpang dari hidupku yg dulu
mungkin ada baiknya dari sudut keduniaan tp mungkin ada buruknya pula dari sudut kerohanian, entah taktau memauat kepastian, taktau membuat pilihan, kalou dulu hidupku penuh kegelapan, kemudian diterangi cahaya harapan kini kedua duanya silih berganti kadang kala diriku diambang kezaliman, kadang kala pula terlempar dalam percikan kesejahteraan, aku keliru, memang jatidri yg pernah aku semaikan kini goyah terusik oleh iman dan mafsu astakfirloh perpacul bisikan kalimah itu apa bila terkesima terkenang
memory2 hitamku yg lalu, dulu pernah bahagia seketika, setelah lama sebelum itu aku sengsara kini seolah olah kenangan itu berulang lagi, namun tak pasti sama ada bahagia atau sengsara yg akan menjadi kehendak tuham dalam menentukan hidupku kini, pernah aku mencapai kejayaan sewaktu waktu dulu, kini kejayaam dan kegagalan itu seperti menjadi sekutu, setiap dalam mencorakan, dulu pernah aku ditemani inzhan2 setia bersama dalam perjuangan yg sudi mengenali diri ini, yg sering memahami perasaanku
namun kimi tiada lagi kutemui inzan2 seperti mereka, aku hanya sendirian menyelami suratan2 yg tersirat, ya alloh apakah yg coba kau buktikan kepadaku adalah akan menjadi malapetaka padaku, ketika aku sedang lena dibuai nikmat ciptaanmu, jika hidup ini baik untukku izinkan aku meneruskan perjuangan, tetapi jika hidup buruk untuku, kau matikan aku dalam husnul hotimah ayat2 luhaan inilah yg slalu kulontarkan ketika aku dilanda sesusahan, namun belum aku temui jawabanya atau mungkin jawabanya telah ditemui
cuma habar oleh titik noda yg melekat dijiwa, yg pasti segala apa yg aku percaya sudah mula menjelma kembali, kebenaranya bahwa setiap kebahagiaan pati ada kesengsaraan, bahwa setiap kejayaan pasti diselang selingi dengan kegagalan, bahwasanya setelah pertemuan dengan teman2 pasti akan bersendirian, malahan yg pasti diriku masih sama seorang inzhan yg sering memuji tanpa dihargai, menghagai tanpa disadari.
Alamat pringsewu tangamus lampung selatan
AKTIFVITAS : bekerja, mencari rizqi untuk menjana kehidupan dan cita cita